Selasa, 04 Mei 2010

Tahu

Hidup Sehat

Dengan Kedelai

Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, yang dibudidayakan mulai abad ke - 17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria : Jepang (Asia Timur) dan ke negara - negara lain di Amerika dan Afrika.


Kacang kedelai dianggap sebagai salah satu bahan makanan sumber protein nabati yang paling baik. Selain kandungan proteinnya yang cukup tinggi (35%), mutu protein kedelai juga cukup baik karena mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan tubuh.

Kacang kedelai dapat diolah menjadi berbagai produk makanan yang lezat tapi menyehatkan diantaranya tahu, susu kedelai, tepung kedelai dan tempe.

Tahu memang sudah tidak asing lagi bagi kita terutama masyarakat Indonesia

dengan rasa yang lezat , mulai dari digoreng biasa hingga diolah menjadi masakan jenis lainya. Tidak semua tahu diproses dengan bahan berbahaya tersebut, terbukti masih ada saja tahu yang dibuat secara alami.

Di Indonesia tahu sendiri ada beragam jenis. Mulai dari tahu Cina yang putih dan lembut sampai tahu sumedang yang kuning kecokelatan dan kosong melompong di bagian dalamnya. Jangan lupa juga dengan tahu bandung yang berwarna kuning dan asin sekali.


Di balik kelezatannya, ternyata tahu menyimpan khasiat medis tersendiri, diantaranya :

1.Kanker (payudara, usus besar, prostat, paru - paru, perut, rectal, rahim) dan penyakit jantung koroner : karena adanya senyawa phytoestrogen dan isoflavon.

2.Diabetes (kencing manis) : karena adanya serat makanan yang bersifat larut sehingga dapat menurunkan kolestrol, dan gula darah.

3.Osteoporosis (kerapuhan tulang) : karena adanya sejumlah peptida hasil pencernaan kacang kedelai yang dapat meningkatkan penye-rapan kalsium oleh usus.

4.Terapi pergantian hormon : karena adanya senyawa asam fitrat yang dapat mengendalikan zat besi, juga senyawa - senyawa yang bersifat antioksidan (menangkal pengaruh dari radikal bebas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar